ILMU SOSIAL DASAR MINGGU KEDUA (2)
1. Pertumbuhan Penduduk
Sebagian besar pertumbuhan penduduk dunia-97%nya
berasal dari Negara-negara dunia ketiga. Sejak abad kedua puluh, sebagian besar
permasalahan yang menimbulkan gejolak resiko kehilangan nyawa serta lonjakan
kematian manusia besar-besaran telah dapat diatasi oleh kemajuan teknologi dan
perkembangan ekonomi. Konsekuensinya, tingkat kematian menurun begitu cepat
hingga mencapai titik yang terendah sepanjang sejarah manusia. Penurunan angka
mortalitas disebabkan oleh kemajuan teknologi di bidang kedokteran. Pertumbuhan
penduduk yang begitu pesat dewasa ini disebabkan oleh cepatnya transisi yang
melanda kecenderungan penduduk dunia. Yakni, yang semula memiliki angka
kematian dan angka kelahiran yang tinggi menjadi angka kematian yang rtendah
namun angka kelahiran tetap tinggi.
Tingkat
pertambahan penduduk dihitung berdasarkan persentase kenaikan relative atau
persentase penurunan relative dari jumlah penduduk neto per tahun yang
bersumber dari pertambahan alami dan
migrasi internasional neto. Pertambahan
alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian di suatu
Negara (selisih antara fertilitas dengan mortalitas). Migrasi internasional
neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang beremigrasi dengan yang
berimigrasi. Laju pertumbuhan penduduk Negara dunnia ketiga hamper sepenuhnya
dihitung berdasarkan angka pertambahan alami. Total tingkat fertilitas atau total fertility rate adalah
rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki seorang wanita dengan mengasumsikan
bahwa tingkat kelahiran saat ini tetap konstan selama masa produktif wanita
tersebut.
Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk
antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan
tingkat kelahiran. Kesenjangan tingkat kematian antara Negara-negara maju dan
berkembang semakin lama semakin kecil. Penyebab utamanya adalah membaiknya
kondisi kesehatan di seluruh Negara-negara dunia ketiga. Bagi kebanyakan Negara
berkembang, tingkat kematian bayi telah mengalami penurunan besar selama
beberapa decade terakhir sehingga harapan hidup menjadi lebih lama. Berikut
tabel perkembangan penduduk dunia
Perkembangan Penduduk
Dunia Sejak Tahun 1950-2008
|
||||
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
|
|
|
Brazil
|
197,254,181
|
|
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
|
Populasi tahun 1950
|
Populasi tahun 2008
|
Sumber: Iskandar, Does Sampurno Masalah
Pertambahan Penduduk di Indonesia
2.
Penggandaan
Penduduk Dunia Menggunakan Tabel
Waktu penggandaan
adalah periode waktu yang diperlukan untuk kuantitas untuk ganda dalam ukuran
atau nilai. Hal ini diterapkan untuk pertumbuhan penduduk, inflasi, ekstraksi
sumberdaya, konsumsi barang, bunga majemuk, volume tumor ganas, dan banyak hal
lainnya yang cenderung tumbuh dari waktu ke waktu. Ketika laju pertumbuhan
relatif (bukan laju pertumbuhan absolut) adalah konstan, kuantitas mengalami
pertumbuhan eksponensial dan memiliki waktu yang konstan penggandaan atau
periode yang dapat dihitung langsung dari laju pertumbuhan. Kali ini dapat
diturunkan dengan membagi logaritma alami 2 oleh eksponen pertumbuhan, atau
didekati dengan membagi 70 dengan laju pertumbuhan persentase (lebih kasar tapi
secara keseluruhan, membagi 72: lihat aturan 72). Waktu penggandaan adalah
satuan karakteristik (unit alami skala) untuk persamaan pertumbuhan
eksponensial, dan bercakap-cakap untuk peluruhan eksponensial adalah setengah
kehidupan. Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia
telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun
berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda).
Perhatikan bagaimana,
selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah
selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan
di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Berikut tabel penggandaan penduduk dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
3. Faktor-Faktor Demografi
Yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.
Kematian
Kematian adalah
hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya
hamper sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kemantian sangat
dipengaruhi oleh factor pendukung kematian dan factor penghambat kematian.
2.
Kelahiran
Kelahiran bersifat
menambah jumlah penduduk.Ada beberapa factor yang menghambat kelahiran dan yang
mendukung kematian.
3.
Imigrasi
Imigrasi apabila
setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan KTP menjadi dua maka akan
sulit di data tidak akan terpenuhi. Akan sulit mendata penduduk dengan data
pasti.
4.
Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate / CDR)
Adalah, banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk
pertengahan tahun tsb.Secara dinyatakan tiap 1000 orang. Sehingga dapat ditulis
dengan rumus:
CDR = D x
k
Pm
Ket:
CDR : Tingkat kematian
kasar
D : Jumlah kematian
pada tahun tertentu (biasanya berdasarkan data registrasi penduduk)
Pm : Jumlah penduduk
pada pertengahn tahun.
k : Konstanta (umumnya
1.000)
5. Tingkat
Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian ini disebabkan oleh
bebrapa factor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan
resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat lematian menurut umur
(specific death rate). Dengan ini dapat menunjukan hasil yang lebih teliti, dan
oleh karena itu dibuat rumus sebagai berikut :
D1 = kematian penduduk kelompok umur 1
Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
kelompok umur 1
K = konstanta = 1000
6.
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah yang menunjukkan bayi lahir dari setiap 1.000
penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria,
yaitu:
1. Angka kelahiran dikatakan tinggi
jika angka kelahiran > 30 per tahun
2. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per
tahun.
3. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per
tahun.
7.
Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain
dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan
akibat dari keadaanlingkungan alam yang kurang menguntungkan.Sebagai akibat
dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya
yang mendukung penduduk di daerah tsb.Dua faktor migrasi,
yaitu faktor penarik dan faktor pendorong.
Faktor penarik berupa daya tarik
ekonomi dari kota seperti: memberikan pendapatan lebih besar daripada di desa.
Sedangkan faktor pendorong berasal
dari desa antara lain makin sedikitnya lapangan pekerjaan di desa akibat
konversi lahan dari sawah ke perumahan dan industri yang terjadi secara
besar-besaran.
8.
Macam Macam Migrasi
Ø Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
Ø Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
Ø Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
Ø Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
Ø Migrasi total (total migration), yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi
pulang
Ø Migrasi internasional
(international migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lain
Ø Migrasi semasa hidup ((life time
migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat
kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah
yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya
Ø Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari
daerah asal ke satu daerah tujuan
Ø Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke
daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu
Ø Urbanisasi (urbanization),
yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang
disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari
perluasan kota
Ø Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap
ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan
negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
9.
Proses Migrasi
Ø Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang
terdekat dengan daerah asal
Ø Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja
didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas
penduduk
Ø Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan,
merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang
untuk berimigrasi
Ø Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang
enggan untuk berimigrasi
Ø Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi
frekuensi mobilitas orang tersebut
Ø Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang
tersebut
Ø Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau
kenalan yang berada di daerah tersebut
Ø Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam
(banjir, gempa bumi dll)
Ø Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan
mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
Ø Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas
penduduk
10.
Akibat Migrasi
Hubungan antara migrasi dengan perkembangan ekonomi kota bersifat timbal balik. Migrasi penduduk dari
desa ke kota yang baik akan menumbuhkan ekonomi kota-kota. Tetapi bisa juga
migrasi dari desa ke kota tersebut justru menjadi beban dan tak membawa
kemajuan ekonomi kota- kota yang bersangkutan. Hal ini diukur karena penduduk
yang melakukan migrasi dari desa ke kota tersebut tak cukup berkualitas.
Akibatnya mereka malah menambah beban bagi kota-kota yang didatangi berupa:
kemacetan lalu lintas, kekumuhan, kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan
berbagai prasarana seperti air minum, listrik, dan lain-lain yang lebih banyak,
dan lain-lain beban yang tidak ringan.
Oleh karenanya satu-satunya jalan adalah menyebarkan kegiatan ekonomi
supaya jangan terkonsentrasi di kota-kota besar saja. Khusus untuk Jakarta
memang pernah ada usul untuk memindahkan saja ibukota RI dari Jakarta ke kota
lain. Tetapi mungkin hal itu akan terlalu mahal. Yang lebih murah adalah
memindahkan fungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional.Banyak negara
memisahkan pusat pemerintahan dengan pusat bisnis/ekonominya.AS memiliki pusat
pemerintahan di WAshington DC tetapi pusat bisnisnya di New York.Australia
memiliki pusat pemerintahan di Canberra tetapi pusat bisnisnya di Sidney.
Sedangkan kebijakan bagi kota-kota lain
di Indonesia adalah membatasi perkembangan kota lewat penerapan rencana tata
ruang yang tegas, menghapus kebijakan-kebijakan yang bias terhadap kota,
membangun infrastruktur di pedesaan, dan mengkaitkan kegiatan ekonomi kota
dengan desa misal: kegiatan agribisnis di kota yang mengolah hasil dari desa
atau pengembangan paket wisata yang lokasinya menghubungan kota dan desa.
11.
Jenis Struktur
Penduduk
Ø Jumlah Penduduk: Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi,
Transmigrasi.
Ø Persebaran Penduduk: Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu
wilayah.
Ø Komposisi Penduduk: Merupakan sebuah mata statistic dari statistic
kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan
kjenis kelamin.
12.
Bentuk
Piramida Penduduk Stasioner, Muda, Tua
Ada 3 macam:
1. Piramida Penduduk Muda (expansive)
2. Piramida Penduduk Stasioner
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang
memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga
daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan India
2. Piramida
Penduduk Stasioner
Suatu wilayah memiliki
angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang).Contohnya
adalah negara-negara Eropa Barat.
3. Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Suatu wilayah memiliki
angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang
rendah.Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua.Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
13.
Pengertian Rasio
Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
Ø Rasio
Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun
dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
Ø Rasio
Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke
atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio
ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang
secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong
negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio
merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase
dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio
yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Rumus
Dimana
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun
14.
Pertumbuhan Dan
Perkembangan Kebudayaan Di Indonesia
Bedasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoric,
bahwa zaman batu terbagi dalam :
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua,
baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam
Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah,
sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di
daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan
diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan.Sebagai tambahan seiring
persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg
merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar
Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena
perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia
berkembang menjadi bahasa Indonesia
2. Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri – ciri
zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3.Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3.Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Hal yang patut dicatat tentang
permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum
memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan
penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
15.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
1.
Kebudayaan Hindu - Budha
Akuturasi adalah perpaduan antara
kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi.Contohnya,
perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana
perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari
kedua kebudayaan tersebut.
Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:
1. Masyarakat
Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga
masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan
Indonesia
2. Kecakapan
istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah local
genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan
asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia
Ø Seni
Bangunan Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa
Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak.Punden
berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah
candi, seperti Candi Borobudur.
Ø Seni
rupa/Seni lukis Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke
Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara
di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di
Sikendeng (Sulawesi Selatan).Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa
India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama.Relief
pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat
dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati.Di samping itu,
juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan
lukisan asli Indonesia, karena tidak pernah ditemukan pada candi-candi
yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita
Ramayana.
Ø Seni sastra
Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti
yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa
Tengah.Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
Ø Kalender Diadopsinya
sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari
akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia.Di
samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha
memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka.Candra Sangkala adala
angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra
Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan
sama dengan 1478 Masehi.
Ø Kepercayaan
dan Filsafat Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak
meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi
pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
Ø Pemerintahan Setelah
masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem
kepala pemerintahan yang berkembang di India.Seorang kepala pemerintahan bukan
lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah
kerajaannya secara turun temurun.
Ø Desakan
Budaya Desakan suatu budaya pada budaya lain disebut dominasi. Contohnya
masyarakat Betawi, Aborigin dan Irian.
2. Kebudayaan Islam
Indonesia merupakan negara Muslim
terbesar di seluruh dunia.Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang
moderat dan toleran. Sejarah awal penyebaran Islam di sejumlah daerah yang
sekarang dikenal sebagai Indonesia sangatlah beragam.Penyebaran Islam di tanah
Jawa sebagian besar dilakukan oleh walisongo (sembilan wali).Berikut ini adalah
informasi singkat mengenai walisongo.
"Walisongo" berarti
sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan
Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria,
serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan.
Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah
juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang
tertua.Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim.Sunan Giri adalah
keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel.Sunan
Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel.Sunan Kalijaga merupakan
sahabat sekaligus murid Sunan Bonang.Sunan Muria anak Sunan Kalijaga.Sunan
Kudus murid Sunan Kalijaga.Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain,
kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa
dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni
Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta
Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu
masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru:
mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian,
kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri
adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri,
peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan
Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan
Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya
masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati
kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya
dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam.Mereka
adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak
tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam
mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan
masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan
wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.
16.
Kebudayaan Barat
kebudayaan Barat, yang sedang
naik-daun dan berkelindan dengan problematika kehidupan manusia. Kebudayaan
Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah
kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang
satu dengan yang lainnya
Kondisi ini dapat dilihat dari
peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan
filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan
moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain.
Dapat dilihat, bahwa merupakan suatu hal yang
umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi.
Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh
pelosok bumi.Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan kegelapan
mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan peperangan
tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat
Barat membuat sebuah mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang
kepada unsur kebudayaan lain. Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu
ada kekuasaan, relativitas kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis
metodologis, Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lainnya.Dan usaha tersebut
sudah menampakkan pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau
oleh globalisasi.
Hal lain yang terjadi adalah
munculnya sebuah kondisi inferior tentang dua hal dalam kebudayaan yaitu,
keyakinan dan moralitas.
Daftar Pustaka
dharmabelimbing.blogspot.com
http://missevi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar